Goonesia.com – Anggota Badan Pengendalian Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman mengatakan, jika pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dapat ditunda, kemungkinan terjadi peningkatan besar.
Hal ini dikatakan Saleh dalam acara Polemik Untung Rugi Subsidi BBM, Sabtu (6/8/2022).
“Kami (BPH Migas), sebenarnya begini, kan semakin lama, semakin kita tunda pengetatan Pertalite, semakin besar kemungkinan kelangkaan,” ujar Saleh.
Karena itu, mengingatkan mengingatkan jika kuota BBM bersubsidi Pertalite dan Solar untuk tahun 2022 kemungkinan akan habis pada Oktober dan November 2022.
Baca Juga:
7 Hasil Audiensi Aksi Kelangkaan Solar Bersubsidi di Ketapang
Hal tersebut menyusul menyusul Pertalite per Juli 2022 telah mencapai 15,9 juta kilo liter (KL) atau 69 persen dari batas kuota maksimal 23,5 juta KL.
“Kalau kita membiarkan tren seperti ini, maka seperti yang kita sampaikan di berbagai tempat juga, Oktober, November itu sudah bisa ada lagi Pertalite. TV kalau ada kebijakan lain, untuk menambah atau membayar kompensasi lain,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata Saleh, untuk mengirimkan subsidi BBM jenis Solar mencapai 8,3 juta kilo liter hingga Juni 2022. Sedangkan untuk semester pertama kuota solar subsidi.
Sementara untuk Pertalite per Juni sudah menembus 14,2 juta KL. Adapun kuota yang ditetapkan pemerintah sebanyak 23 juta KL.
Karenanya, BPH Migas mengharapkan adanya pembelian subsidi BBM yang tengah direncanakan dapat segera selesai.
Baca Juga:
Isi Solar, Petugas SPBU Malak Pengemudi Truk Rp 15 Ribu
“Jadi memang, kami berharap agar segera mengatur tentang Pertalite agar kami bisa mendapatkan tindakan untuk mengatur,”.