Jakarta (Goonesia) – Regulator antimonopoli Uni Eropa menyebarkan angket kepada pengembang aplikasi untuk mengetahui bagaimana sistem pembayaran di aplikasi dan apakah aturan tentang komisi yang mengganggu bisnis mereka.
Dua orang narasumber mengatakan kepada Reuters tentang angket yang disebarkan sejak Juli. Dalam angket tersebut ada 16 pertanyaan yang terbagi dalam dua rentang waktu, yaitu 2017-2021 dan 2019-2021.
Perwakilan Komisi Eropa tidak berkomentar atas isu ini, sementara Google belum memberikan pernyataan.
Baca juga: Google Maps Street View hadir di India
Baca juga: Flip masuk 10 besar aplikasi pembuat generasi versi Google Play
ditanya apakah perubahan keijakan Google mengganggu distribusi konten dan layanan di Google Play Store, apakah pengembang aplikasi dan apakah berpengaruh terhadap kemampuan mereka menjangkau.
Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dapat memastikan regulator ingin menilai apakah kebijakan memaksa pengembang tidak bisa menggunakan opsi pembayaran lain di luar Google Penagihan dan apakah migrasi pengguna ke sistem pembayaran lain yang mempengaruhi jumlah pengguna yang sudah ada dan akses pengembang kepada data.
Pengembang juga ditanya apakah mereka yakin bisa memberikan layanan dan produk yang lebih baik jika mereka diberikan pilihan pembayaran.
Dua penyedia sistem operasi terbesar, yaitu Google dan Apple, dikritik karena pasar aplikasi mereka berlebihan mengenakan biaya sehingga pengembang harus menggelontorkan miliaran dolar per tahun.
Praktik tersebut dikenang sebagai monopoli.
Regulator juga ingin mengetahui apakah Google mengizinkan pengembang menggunakan sistem pembayaran alternatif, mengenakan biaya tambahan jika menggunakan sistem pembayaran lain, atau apakah Google melayangkan protes soal keamanan dari cara pembayaran yang disediakan pengembang.
Google bulan lalu mengumumkan pengembang non-game bisa menggunakan sistem pembayaran lain dengan biaya sebesar 12 persen, bukan 15 persen. Aturan ini berlaku di Eropa, mengikuti regulasi Uni Eropa yang akan berlaku mulai tahun depan.
Baca juga: Google dkk diberi waktu sebulan untuk menyelesaikan pendaftaran PSE
Baca juga: Google blokir game “battle royale” Krafton di India
Baca juga: Google undur blokir cookies sampai 2024
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
HAK CIPTA © Goonesia 2022